<p style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased; font-family: Avenir; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-size: 15px; background-color: rgb(250, 250, 250);"> <span style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased; font-size: 14px; line-height: 1.6;">Banyak hal yang unik yang terjadi di Bali, ini salah satunya berkotor-kotoran yang menjadi tradisi.  </span><span style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased; font-size: 14px; line-height: 1.6;">Terletak di Desa Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung, Bali. Para warga menggelar tradisi unik usai perayaan hari Nyepi lewat perang lumpur.</span></p> <p style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased; font-family: Avenir; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-size: 15px; background-color: rgb(250, 250, 250);"> Tradisi ini sarat dengan makna filosofi. Perang lumpur ini dikenal dengan tradisi <b style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased;"><i style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased;">mebuug-buugan</i></b> berasal dari kata <b style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased;"><i style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased;">Buug</i></b> yang artinya tanah atau lumpur.</p> <div> <h3 style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased; color: rgb(51, 51, 51); font-family: CircularStd, Helvetica, Arial, sans-serif; background-color: rgb(250, 250, 250);"> <b style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased;"><i style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased;">"Mebuug-buugan berarti interaksi dengan menggunakan tanah atau lumpur."</i></b></h3> <p style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased; font-family: Avenir; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-size: 15px; background-color: rgb(250, 250, 250);"> Tujuan tradisi ini tak lain u­ntuk menetralisir dari hal-hal atau sifat buruk. Jadi, mebuug-buugan itu manusia divisualisasikan sebagai tanah atau lumpur sebagai wujud <i style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased;">Bhutakala</i> (roh-roh jahat). <b style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased;">"Kekotoran yang melekat pada manusia itulah yang harus dibersihkan".</b></p> <p style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased; font-family: Avenir; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-size: 15px; background-color: rgb(250, 250, 250);"> sumber : https://qubicle.id/story/mebuug-buugan-bermain-lumpur-yang-jadi-tradisi<img alt="" src="http://qubicle.id/temp/11eb6e9b7076113cc7fe1fcfb2100793.jpg?w=700&q=80" style="font-family: CircularStd, Helvetica, Arial, sans-serif; text-align: center; box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; margin: 0px; max-width: 100%; vertical-align: top;" /></p> <div class="medium-insert-images" style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased; margin: 1em 0px; text-align: center; color: rgb(51, 51, 51); font-family: CircularStd, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; background-color: rgb(250, 250, 250);"> <figure style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased; margin: 0px; position: relative;"></figure></div> <p style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased; font-family: Avenir; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-size: 15px; background-color: rgb(250, 250, 250);"> Menariknya, tradisi ini sebenarnya telah vakuum selama kurang lebih 60 tahun dan mulai Nyepi tahun lalu kembali dihidupkan. Para pemuda-pemudi di wilayah itu mencoba meneliti dan membangkitkan kembali tradisi itu dan mendapat respons positif para tokoh masyarakat setempat. Para tokoh masyarakat juga berharap tradisi ini bisa menjadi daya tarik pariwisata<span style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased; line-height: 1.5; font-size: 14px;"> di kawasan yang memiliki banyak hutan bakau dan juga terkenal sebagai desa nelayan dengan warung ikan bakarnya ini.</span></p> <p style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased; font-family: Avenir; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-size: 15px; background-color: rgb(250, 250, 250);"> Dalam perang lumpur itu, semua pesertanya adalah kaum laki-laki dan perempuan dari semua lapisan usia. Mereka berperang bersama-sama dengan menggunakan lumpur saling lempar dalam suasana keceriaan dan kebersamaan. Setelah acara perang lumpur selesai, para warga <span style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased; line-height: 1.5; font-size: 14px;">bersama-sama membersihkan diri dengan berjalan menuju pantai berpasir putih di sisi barat Desa Kedonganan.</span></p> <p>  </p> <div>  </div> </div>
MEBUUG-BUUGAN, BERMAIN LUMPUR YANG JADI TRADISI
19 Aug 2018